MEMAKNAI TEMA HARDIKNAS 2016
NYALAKAN PELITA, TERANGKAN CITA-CITA
Istilah pelita sering digunakan sebagai simbol
penerang, seperti pelita hidup ataupun pelita hati. Pendidikan juga dapat
dikatakan sebagai pelita hidup karena dengan pendidikan, dapat menerangi
kehidupan seseorang dalam menggapai cita-citanya. Sejatinya, pendidikan bukan
hanya di desain untuk membekali anak didik agar memiliki keterampilan yang
dibutuhkan dalam menjawab tantangan zamannya (dalam artian hasil pendidikan
dapat dirasakan setelah seseorang dewasa), akan tetapi sebisa mungkin hasil
pendidikan dapat dirasakan seiring dengan seseorang mengenyam pendidikan.
Disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan dalam
pidato peringatan hardiknas 2006, paling tidak ada 3 keterampilan yang
dibutuhkan oleh seseorang, yaitu: kualitas karakter, kemampuan literasi, dan
kompetensi. Yang pertama adalah kualitas karakter. Kualitas karakter yang diharapkan
melekat pada diri seseorang paling tidak
memuat 18 nilai yang terdiri dari: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Karakter ini
menjadi amat penting karena karakter merupakan kolaborasi dari sistem keyakinan
(belief system), citra diri (self image), dan kebiasaan (habit) yang unik pada diri tiap
individu. Maka dari itu sangat penting
untuk selalu menghadirkan fikiran-fikiran positif.
Yang kedua adalah kemampuan literasi. Literasi dalam
konteks ini bukan hanya kemampuan seseorang untuk membaca
dan menulis, akan tetapi lebih dari itu. UNESCO mengungkapkan bahwa literasi mencakup bagaimana berkomunikasi dalam masyarakat, terkait dengan
pengetahuan, bahasa, dan budaya. Sehingga literasi bisa berarti melek
teknologi, politik, berpikiran kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar.
Terakhir adalah kompetensi. Kompetensi mengacu
pada seperangkap pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terwujud dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak seseorang. Kompetensi ini dapat terwujud jika
sejak dini anak sudah diarahkan untuk menekuni bidang yang menjadi minatnya,
sehingga kompetensi yang bisa dikuasai anak lebih spesifik dan mendalam. Berharap dengan semakin tingginya kesadaran
masyarakat tentang pendidikan dan pembentukan pribadi yang kompeten dan berkarakter
dengan tingkat literasi yang tinggi, dapat dibuat formulasi baru mengenai
penguasaan spesifikasi bidang sesuai minat dan bakat anak sudah diarahkan sejak
anak usia dini, sehingga penguasaan kompetensi pada diri anak sudah mulai
muncul pada saat anak berada di usia remaja awal (15 tahun).
~~~Semoga Bermanfaat~~~~