Sekilas Cerita Tetang Hatta Rajasa
1. Pendahuluan
Ir. M. Hatta Radjasa (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953; umur 58 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri
Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri
Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi(2001-2004).
Dalam
buku yang berjudul HR (Harapan Rakyat) atau nama singkatan dari Hatta Rajasa
itu menceritakan tentang perjalan hidup seorang Hatta Rajasa yang di ceritakan
oleh seorang penulis bernama Abdul Hakim MS, dkk.
Pada
awal buku ini diceritakan oleh penulis bahwa sosok Hatta Rajasa adalah pemimpin
yang diharapkan oleh rakyat. Sejak menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara
pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) 1 dan Ketua Tim Sukses SBY-Budiono pada
pemilihan presiden 2009 lalu., nama Hatta Rajasa (HR) kian akrab terdengar di
telinga publik. Popularitas pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini
tidak kalah moncer jika dibandingkan sejumlah politikus asal Palembang lain,
seperti ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas dan Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie. Bahkan kini HR mamiliki peluang
besar menjadi presiden 2014 mendatang.
Selain
dari sudut pandang politi, sosok HR juga menarik untuk dilihat dari kacamata
personalitas pribadi sang tokoh. Publik luas mengenal HR sebagai salah satu
tokoh bersahaja dan penyayang keluarga. Gaya hidup HR dan keluarga tidak
berubah meski sedang menduduki jabatan penting di birokrasi pemerintahan.
Bahkan, HR sangat marah jika mendapatkan previlage di jalan raya, seperti
mendapatkan pengawalan motor patwal. Meskipun beresiko terkena macet, ia justru
menikmati hal itu, “Saya tak biasa jika harus diistimewakan. Kalau tidak ingin
terjebak macet harus berangkat lebih awal”, pungkas HR dalam sebuah kesempatan.
HR
lebih memilih untuk naik ojek guna menyiasati kemacetan ketimbang menggunakan
jasa pengawalan motor patwal. Ia tidak risih naik ojek demi tiba tepat waktu.
“Apa yang salah kalau saya naik ojek? Itu lebih hemat dan efesien waktu kok”,
ucap RH.
Ilustrasi
diatas merupakan gambaran singkat mengenai pribadi HR – baik dari sudut pandang
politik maupun nonpolitik- yang terekam dala aktivitas sehari-hari.
2. Humanisme
Seorang HR
Dari
Pejabat Sampai Tukang Gorengan
Sekilas
mendengar nama Hatta Rajasa, semua warga Negara Indonesia langsung
membanyangkan, dia seorang menteri dan saat ini menjadi salah satu tokoh yang
sangat dekat dengan SBY. Sebagai Menteri Perekonomian, HR adalah sosok penting.
Dalam bayangan orang-orang, seorang HR pasti akan banyak pengawalan, jadwal
padat dan system protokoler yang ketat. Namun bayangan itu menjadi sirna jika sudah mengenal sosok HR. Ternyata
dia jauh dari kesan yang “ribet”. HR termasuk sosok yang supel, tak terikat
oleh pengawalan yang ketat, dan terasa sangat dekat.
Kesan-kesan
itu muncul ketika penulis menjadi seorang panitia di suatu acara dimana HR
menjadi pembicaranya. Pasa saat suatu acara memintanya untuk menjadi pembicara
HR tidak pernah menuntut apa-apa dari pihak pembuat acara, menurut penulis HR
terlihat lebih simple, sampai ajudan atau bawahannya pun memiliki sifat yang
serupa dengan HR. HR memiliki ajudan yang ramah, tidak kaku dengan orang lain, bahkan
cenderung akomodatif. HR seorang yang ramah, baik hati dan bijaksana. Di suatu
ketika ajudan bercerita tentang HR, HR adalah sosok yang pantang menolak tamu,
karena menurut HR tamu adalah rejeki dari Allah SWT yang tidak diboleh di
tolak. Tamu itu tidak hanya dari kalangan pengusaha, tetapi juga aktivis,
mahasiswa, tukang gorengan, politisi, dan lain-lain. Semuanya diterima tanpa
terkecuali. HR adalah sosok yang tidak pernah membatasi strata.
Jika
soal ibadah HR patut diacungi jempol karena HR rutin melaksanakan puasa
senin-kamis, dengan kepatuhannya terhadap ibadah HR dijadikan contoh untuk
bawahannya, dengan kepatuhannya itu para bawahannya merasa malu dengan
atasannya yaitu HR. Dalam buku ini ajudan berkata “HR tidak pernah meninggalkan
puasa Senin-Kamis. Puasa Senin-Kamis ini sudah dilakukan HR sejak ia masih
kecil.
HR
Dalam Sudut Pandang
HR,
seorang pengusaha dan CEO sukses yang kini berkonsentrasi jadi politisi. Semua perusahaannya
dijual setelah memasuki partai. Pria religius penganut prularisme dalam politik
ini ingin berobsesi menjadi politisi negarawan yang mendahulukan kepentingan
bangsa. Terlatih bekerja keras, jujur, mandiri dan bekerjasama sejak kecil.
Jendral
PAN maupun sebagai Menteri riset dan teknologi (menristek) Republik Indonesia
pada Kabinet Gotong-Royong tanpa terjadinya kemungkinan loyalitas ganda dan
abuse of power. Anak kedua dari 12 bersaudara ini terlahir sebagai anak yang
jujur dan mandiri dan telah terlatih untuk bekerja keras, jujur, mandiri dan
bekerja sama sejak kecil. Ia berasal dari keluaraga pamong. Ayahnya pamong.
Kakeknya juga pamong di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Ayahnya,
ketika masih lajang adalah seorang tentara yang berjuang di tanah jawa. Namun,
sesudah menikah berhenti dari tentara, dan beralih menjadi pegawai negeri
sipil. Sebagai anak yang berasal dari keluarga sederhana, HR selalu diajarkan
untuk bekerja keras dan jujur. HR telah terbiasa hidup apa adanya dan
berdisiplin. Orangtuanya mendidiknya dengan disiplin yang tinggi. Setelah ia
tamat SD, ayahnya menjadi Asisiten Wedana (Camat) di daerah Muarakuang. Di
kecamatan itu belum ada SMP. Sehingga Hatta kecil dititipkan kepada pamannya di
Palembang. Jarak antara Palembang dengan kecamatan itu kira-kira seratus
kilometer. Disitu Hatta mulai mengenal arti sebuah kehidupan. Perkembangan
kemampuan emosionalnya banyak dipengaruhi oleh lingkungan. HR banyak belajar
dan memahami bahasa setiap orang itu haruslah saling menolong, saling memberi ,
dan mau berkorban untuk orang lain. HR pun sadar, kesuksesan seseorang bukan
semata-mata karena kemampuan dirinya, tapi 60% adalah karena kerjasama dengan
orang lain, jasa orang lain, terutama ibu dan bapaknya, keluarga, teman dan
kerabat.
Dukungan
keluarga juga sangat penting. Perjuangan karir HR pastilah dipengaruhi oleh
dukungan keluarga, terutama istri dan anak-anaknya. Terutama saat ia memilih
menjadi politisi, dimana seorang pengusaha dan CEO meninggalkan bisnis dan
focus sebagai politisi. Tentunya itu sebuah keputusan yang tidak mudah bagi
seorang yang sudah mempunyai keluarga dengan kehidupan mapan.
Ketika
itu, tahun 1999, anak-anaknya masih kecil-kecil. Putra terbesarnya pada saat
itu baru tamat SMP dan mau melanjutkan ke SMA. Ketika mengambil keputusan untuk
terjun ke politik, HR banyak berdialog panjang dengan keluarga, terutama istri.
Dia perlu banyak pertimbangan, karena tidak mudah memilih dunia yang lain sama
sekali dengan kebiasaannya. Ia mengaku tidak mudah meyakinkan keluarga.
Dalam
pikiran HR saat itu, sekali ia berpolitik maka dirinya tidak akan menyentuh
dunia bisnis. Satu keputusan tentang kehidupan yang betul-betul berbeda. Dari
sebuah kehidupan yang cukup teratur, menjadi kehidupan yang bisa disebut tidak
teratur sama sekali. Disebuah media cetak tang didalamnya terdapat wawancara
dengan HR. Tahun 1998 PAN didirikan, tahun 1999 Hr sudah menjadi anggota DPR.
Sepanjang tahun 1999, HR selalu tidur di hotel dan jarang sekali ketemu dengan
anak-anaknya, selama beberapa bulan. Anak-anaknya selalu bertanya-tanya kenapa
kehidupannya menjadi begini. Anak-anak hanya bisa melihat bapaknya dri TV.
Lalu
HR bercerita pelan-pelan kepada anak-anaknya bahwa inilah kehidupan. Ia jelaskan
bahwa dimanapun kita berada, papa sebagai pengusaha, papa sebagai pengajar, dan
sekarang papa mau menjadi politisi, semua itu adalah sebagian dari ibadah. Atas
penjelasan itu, keluarganya mennerima dan memahami. Sejak itu, keluarga mulai
terbiasa dengan ritme kehidupan politi. Namun pola hidup sederhana tetap
terpatri dalam keluarga HR.
Jangan Pernah Mencerca Bangsa
Sendiri ujar HR
Banyak
orang mengaku sebagai tokoh bangsa, elit bangsa, namun kerjaannya hanya mengkritik
tanpa memberikan solusi. HR mengatakan “jangan pernah mencerca bangssa sendiri”
kalimat pendek dari seorang HR itu sebenernya menjadi sindiran untuk
orang-orang yang suka berkoar. Katanya si mengkritik, tapi ujung-ujungnya
menjelekkan pemerintah, memojokan pengusaha, mencari borok-borok kekuasaan.
Dalam demokrasi mengkritik itu boleh, memberikan masukkan itu sah-sah saja.
Tetapi ketika kritik hanya dijadikan alat untuk menjatuhkan pemerintah atau
lawan politik pemerintah, itu tidak sehat. Kembali lagi pada pernyataan HR
‘jangan pernah mencerca bangsa sendiri’ jagan mencerca, artinya kita harus mencintai
bangsa Indonesia. Apa pun kondisinya, siapapun pemimpinnya kita harus cinta
Indonesia. HR menegaskan bentuk cinta itu bisa dilakukan dengan kerja keras,
tidak gampang menyerah dan mensyukuri dengan apa yang dimiliki Indonesia.
Cinta, kerja keras, dan pantang menyerah merupakan bentuk lain dari sikap
nasionalis. HR seorang teknokrat, namun dengan semangat kerja keras, pantang
menyerah, perekonomian Indonesia berhasil diangkat, sehingga disegani oleh
dunia. Dalam 5 tahun terakhir atau sejak Menko Perekonomian dipegang HR,
pertumbuhan perekonomian Indonesia paling stabil dikawasan Asia. HR mengatakan
kunci dari keberhasilan membangun ekonomi Indonesia adalah kerja keras.
Dalam
banyak kesempatan, lepas dari posisinya sebagai Menko Perekonomian, HR tidak pernah
malu untuk mempromosika Indonesia sebagai tempat yang inidah, nyaman dan kondusif
untuk berinventaris. Dalam kondisi terpuruk seklai pun, HR tidak pernah
menjelekkan Indonesia di mata dunia dan relasi internasional.
HR Seorang Motivator, Inspirator,
dan Inovator
Sebagai
abdi Negara, HR pernah berkata, ada bebrapa perumpamaan yang bisa memotivasinya
bekerja untuk Negara. Pertama, seberapa mendesaknya sebuah kebutuha, misalnya
kita ,terasa lapar, namun harus menyelesaikan satu tugas Negara. Kalau kita
merasa sangat lapar, kita harus makan, tapi kalau kita hanya merasa sedikit
lapar, maka lebih baik memilih untuk menyelesaikan tugas. Kedua, misalnya ada
dua kebutuhan yang mendesak, yaitu menyelesaikan satu tugas atau makan.
Persepsi tentang bagaimana kita memandang dua kebutuhan tersebut sangat
menentukan mana yang akan diprioritaskan. Kalau kita berfikir bahwa kita bisa
dipecat karena tugas tidak selesai, kita akan mengorbankan waktu makan untuk
mengerjakannya. Intinya dengan motivasi, seorang bisa mengerjakan sesuatu yang
tadinya bukan menjadi pilihan.
Sebagai
seorang publik figur, HR cukup tau apa yang harus dilakukannya sebagai seorang
pemimpin, baik Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Umum PAN, maupun
kepala keluarga. Disinilah HR berperan sebagai innovator dan motivator. Kepada
orang-orang yang dipimpinnya, baik dikementrian, kepartaian dan keluarga, HR
mampu melecut semangat orang di bawahnya untuk bekerja, untuk melakukan sesuatu
yang baik, demi Negara, partai dan keluarga.
HR
bukan tipe pemimpin yang keras atau galak, tapi disegani oleh orang-orang
dibawahnya. HR bukan pemimpin yang otoriter, namun semua yang dikatakan menjadi
pusat perhatian oleh para kader. Dan, HR bukan kepala keluarga yang suka
mengekang, namun arahannya dijalankan dengan baik oleh istri dan anak-anaknya.
Suatu ketika HR berceramah, dalam ceramah itu terlihat benar bagaimana HR
memotivator audience. Saat itu HR berceramah tentang Kemauan dan Keyakinan. HR
berkata “Bersyukurlah kalian atas apa yang telah diberikan Allah SWT kepada
kalian. Karena tidak setiap orang dapat merasakan nikmat memiliki kelengkapan
tubuh seperti kalian. Namun ingatlah, besok, lalu atau satu detik dari
sekarang, Allah SWT dapat mencabut salah satu nikmat itu. Oleh karena itu,
gunakanlah waktu itu sebaik-baiknya untuk melakukan sesuatu yang berguna, dan
HR berkata seseorang akan rugi, kalau tidak mengembangkan diri dan potensi yang
dimiliki” dan lagi-lagi HR berbicara “kalau kita tidak melakukan apapun, kita
tidak akan pernah menghasilkan sesuatu hal apaun dalam hidup ini. kecenderungan
takut gagal ini menjadi penghambat terbesar menuju kesuksesan. Sudah saatnya
kita rubah pemikiran tersebut. Dan tidak perlu khawatir jika mengalami
kegagalan. Karena pada dasarnya, kegagalan itulah yang membawa kita dalam
proses menuju perbaikan dan kesempurnaan.”
Hobi
HR Menonton Pewayangan
Bagi
pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 ini, menonton wayang sama artinya
mengobati kangen masa kecil. Ketika masih SD, HR sangat suka dengan kisah
Mahabarata. Setiap ada pagelaran wayang di Palembang, HR tak pernah
melewatkannya.
Sosok
HR banyak belajar dari pewayangan. Banyak sekali nilai kearifan local yang
dapat dipetik dari kisah pewayangan, terutama bagi generasi muda yang diterjang
krisis moral.
Masalah-masalah Yang Dihadapi HR
Beberapa
waktu lalu, dunia penerbangan Indonesia dikejutkan dengan aksi mogok para pilot
PT Garuda Indonesia. Sadar bahwa kisruh ini berpotensi menggangu perekonomian dan
citra Indonesia di dunia internasional, HR pun merasa untuk turun tangan. Hatta
bertemu pihak Manajemen Garuda Indonesia dan Asosiasi Pilot Grauda guna mencari
jalan tengah atas tuntutan kesetaraan gaji antara pilot asing dan lokal. Hatta
menghimbau manajemen Garuda Indonesia dan Asosiasi Pilot Garuda memikirkan
kepentingan lebih luas.
Arahan
sederhana HR itu ternyata terbukti mujarab mengatasi kisruh di tubuh Garuda
Indonesia. Pada tanggal 28 Juli 2011, tepat pukul 13.00 WIB aksi mogok pilot
Geruda Indonesia pun berakhir.
Gaya Hidup Sederhana, Sukse &
Disiplin HR
Secara
latar belakang, HR memiliki riwayat hidup yang biasa. Meski anak seorang wakil
wedana (camat), HR lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Untuk bisa
sekolah, HR harus menempuh jarak cukup jauhdan dilakukan dengan jalan kaki
setiap hari. Disiplin dan bangun pagi adalah kunci HR kecil supaya tidak telat
masuk sekolah. Karena hidup menumpang di rumah saudara, HR pun harus berlaku
sederhana, tidak ‘neko-neko’
Bangun
pagi bersih-bersih rumah , menimba air dan berangkat sekolah adalah sikap
disiplin yang dijalankan HR sejak kecil. Bahkan ketika masih tinggal bersama
orangtuannya, HR sudah dibiasakan berdisiplin dengan waktu. Semalam apapun
tidurnya, HR harus bangun subuh untuk sholat. Setelah itu dia tidak pernah
tidur karena harus mempersiapkan segala sesuatu untuk rutinitas pagi.
Kedisiplinan itu berlangsung sampai sekarang, saat HR menjabat sebagai Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian. Bahkan Hr pun sampai diberi julukan ‘Mr. 7 Tet’ karena dia selalu datang ke kantor
tidak pernah melebihi jam 7 pagi.
Selain
kedisiplinannya HR juga memiliki sifat sederhana. Dalam beberapa kesempata,
karena harus mengejar rapat, HR tidak canggung untuk naik ojek. Artinya, banyak
cara dilakukan untuk bisa tepat waktu. Kuncinya adalah tidak sok dan manja.
Selain itu Hr juga tidak mau dibeda-bedakan dengan rakyat yang ain, ia tidak
mau diistimewakan. Suatu hari supir HR jengkel dengan kebiasaan HR sejak jadi
Menristek (2001), yang tidak mau dikawal (Patwal). Pasalnya, karena tidak
memakai patwal, mobil menteri yang biasanya wush…wush.. melaju cepat tak kenal
macet, tidak berlaku bagi mobil pak Menko. Walaupun jelas-jelas bernomor polisi
RI-…, namun kemancetan tak bisa di hindari. Supir HR nyeletuk begini, “kalau
ada patwal kan tidak begini pak”, ujarnya ke HR yang tengah dihadang macet
parah di kawasan Fatmawati.
Jawab
HR, “iya sih, tapi kita harus berbagi dan merasakan apa yang dirasakan orang
lain”. Kontan saja Pak Supir tidak bisa ngomong apa-apa. Dia hanya heran, “kok
jadi menteri gak mau pake fasilitas
yang sudah ada ya”, ujarnya berguman. HR memang unik, ia sama sekali tidak
pernah mengubah gaya hidupnya, tetpa sederhana dan egaliter.
Sosok HR menurut mahasiswa “Keluwesan
Komunikasi HR”
Pada
saat pemerintahan SBY pada 2008 menaikkan harga bbm, kala itu SBY berkata “kita
secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM”
Reaksi
beberapa kalangan pasca pengumuman kenaikan harga BBM sontak terjadi. Di
kalangan mahasiswa, kebijakan ini menuai gejolak. Tak lama berselang setelah
pengumuman kebijakan kenaikan BBM. Mahasiswa yang tergabung dalam analisi
mahasiswa bersatu tersebut, menolak keras kenaikan harga BBM.
Kerusakan-kerusakan yang diakibatkan bentrok itu terlihat parah. Korban
luka-luka, baik dari mahasiswa, masyarakat dan kepolisian esok harinya
menghiasi media massa. Peristiwa penolakan terhadap BBM kala itu, mengawali
keluwesan komunikasi sosok HR. saat itu ia menduduki posisi sebagai Menteri
Sekretaris Negara. Hebohnya penolakan kenaikan harga BBM, membuat pemerintah
membuka pintu dialog kepada para mahasiswa. Dialog dimaksudkan untuk mencari
solusi terkait lonjakan harga minyak dunia yang memaksa pemerintah melakukan
kenaikan harga BBM. Ketika memulai pembicaraan, mahasiswa diberikan keleluasaan
bertanya dan berinteraksi aktif tanpa adanya pembatasan. Semua keluhan kami
terkait tuntutan demo kenaikan BBM di jawab dengan bahasa yang santun dan
membuat kami merasa dekat dengan sosok HR. proses pebicaraan berakhir dengan
sebuah gagasan baru dan pemahaman mengapa BBM harus dinaikkan. HR dan keluwesan
komunikasinya telah meredam mahasiswa untuk melakukan tindakan demoselanjutnya.
Mahasiswa tidak diceramahi melainkan ditunjukan persoalan-persoalan yang
dihadapi pemerintah.
Masa Depan Ekonomi Indonesai
Stabilias Ekonomi Indonesia
Acara
tahunan yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (Gaikindo) ini melibatkan 32 agen pemegang merek dan ratusan industri
pendukung otomatif. Kesuksesan penyelenggaraan acara IIMS ( Indonesia
International Motor Show) 2011 tentu tidak dapat dilepaskan dari kestabilan
kondisi menko ekonomi Indonesia yang terus tumbuh dan meningkat dibawah
koordinasi HR selaku menteri koordinator perekonomian. Kondisi pertumbuhan
ekonomi di Indonesia semakin membaik dari waktu ke waktu. Pertumbuhan
perekonomian Indonesia pada kuartal II/2011 mencapai 6,4 persen dan di
prediksikan akan mencapai 7 persen di akhir tahun 2011.
Indonesia Sebagai Kekuatan Ekonomi
Baru
Laporan
terbaru bank dunia menempatkan Indonesia, Brasil, China, India, Korea Selatan
dan Rusia sebagai penompang pertumbuhan ekonomi dunia hingga tahun 2025
mendatang. Keenam Negara tersebut adalah kekuatan baru ekonomi dunia yang akan
membantu pertumbuhan ekonomi di Negara-negara miskin. Hal itu dikarenakan
ekonomi Negara-negara berkembang dperkirakan tumbuh 4,7 persen pertahun selama
periode 2011-2025, lebih tinggi ketimbang Negara-negara maju yang hanya tumbuh
2,3 persen pertahun.
Peran
Indonesia dalam perekonomian global semakin diakui oleh dunia, ada dua
persoalan utama mengapa ekonomi kita perlu tumbuh ekonomi kita perlu tumbuh
riil di atas developed countries. Pertama adalah angka pengangguran, angka
pengangguran di Negara maju jauh lebih kecil dari pada Negara berkembang,
sehingga ekonomi Negara kita perlu tumbuh lebih tinggi untuk menyerap
pengangguran. Kedua adalah angka kemiskinan. Jumlah penduduk misin di Negara
berkembang jauh lebih besar daripada Negara maju,
DAFTAR PUSTAKA
Hakim
abdul, dkk. HR (Harapan Rakyat). Jakarta : DCSC Publishing, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar