Kamis, 21 April 2016

Biografi Hatta Rajasa



Sekilas Cerita Tetang Hatta Rajasa
1.   Pendahuluan
Ir. M. Hatta Radjasa (lahir di PalembangSumatera Selatan18 Desember 1953; umur 58 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi(2001-2004).
Dalam buku yang berjudul HR (Harapan Rakyat) atau nama singkatan dari Hatta Rajasa itu menceritakan tentang perjalan hidup seorang Hatta Rajasa yang di ceritakan oleh seorang penulis bernama Abdul Hakim MS, dkk.
Pada awal buku ini diceritakan oleh penulis bahwa sosok Hatta Rajasa adalah pemimpin yang diharapkan oleh rakyat. Sejak menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) 1 dan Ketua Tim Sukses SBY-Budiono pada pemilihan presiden 2009 lalu., nama Hatta Rajasa (HR) kian akrab terdengar di telinga publik. Popularitas pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini tidak kalah moncer jika dibandingkan sejumlah politikus asal Palembang lain, seperti ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie. Bahkan kini HR mamiliki peluang besar menjadi presiden 2014 mendatang.
Selain dari sudut pandang politi, sosok HR juga menarik untuk dilihat dari kacamata personalitas pribadi sang tokoh. Publik luas mengenal HR sebagai salah satu tokoh bersahaja dan penyayang keluarga. Gaya hidup HR dan keluarga tidak berubah meski sedang menduduki jabatan penting di birokrasi pemerintahan. Bahkan, HR sangat marah jika mendapatkan previlage di jalan raya, seperti mendapatkan pengawalan motor patwal. Meskipun beresiko terkena macet, ia justru menikmati hal itu, “Saya tak biasa jika harus diistimewakan. Kalau tidak ingin terjebak macet harus berangkat lebih awal”, pungkas HR dalam sebuah kesempatan.
HR lebih memilih untuk naik ojek guna menyiasati kemacetan ketimbang menggunakan jasa pengawalan motor patwal. Ia tidak risih naik ojek demi tiba tepat waktu. “Apa yang salah kalau saya naik ojek? Itu lebih hemat dan efesien waktu kok”, ucap RH.
Ilustrasi diatas merupakan gambaran singkat mengenai pribadi HR – baik dari sudut pandang politik maupun nonpolitik- yang terekam dala aktivitas sehari-hari.
2.      Humanisme Seorang HR
Dari Pejabat Sampai Tukang Gorengan
Sekilas mendengar nama Hatta Rajasa, semua warga Negara Indonesia langsung membanyangkan, dia seorang menteri dan saat ini menjadi salah satu tokoh yang sangat dekat dengan SBY. Sebagai Menteri Perekonomian, HR adalah sosok penting. Dalam bayangan orang-orang, seorang HR pasti akan banyak pengawalan, jadwal padat dan system protokoler yang ketat. Namun bayangan itu menjadi  sirna jika sudah mengenal sosok HR. Ternyata dia jauh dari kesan yang “ribet”. HR termasuk sosok yang supel, tak terikat oleh pengawalan yang ketat, dan terasa sangat dekat.
Kesan-kesan itu muncul ketika penulis menjadi seorang panitia di suatu acara dimana HR menjadi pembicaranya. Pasa saat suatu acara memintanya untuk menjadi pembicara HR tidak pernah menuntut apa-apa dari pihak pembuat acara, menurut penulis HR terlihat lebih simple, sampai ajudan atau bawahannya pun memiliki sifat yang serupa dengan HR. HR memiliki ajudan yang ramah, tidak kaku dengan orang lain, bahkan cenderung akomodatif. HR seorang yang ramah, baik hati dan bijaksana. Di suatu ketika ajudan bercerita tentang HR, HR adalah sosok yang pantang menolak tamu, karena menurut HR tamu adalah rejeki dari Allah SWT yang tidak diboleh di tolak. Tamu itu tidak hanya dari kalangan pengusaha, tetapi juga aktivis, mahasiswa, tukang gorengan, politisi, dan lain-lain. Semuanya diterima tanpa terkecuali. HR adalah sosok yang tidak pernah membatasi strata.
Jika soal ibadah HR patut diacungi jempol karena HR rutin melaksanakan puasa senin-kamis, dengan kepatuhannya terhadap ibadah HR dijadikan contoh untuk bawahannya, dengan kepatuhannya itu para bawahannya merasa malu dengan atasannya yaitu HR. Dalam buku ini ajudan berkata “HR tidak pernah meninggalkan puasa Senin-Kamis. Puasa Senin-Kamis ini sudah dilakukan HR sejak ia masih kecil.


HR Dalam Sudut Pandang
HR, seorang pengusaha dan CEO sukses yang kini berkonsentrasi jadi politisi. Semua perusahaannya dijual setelah memasuki partai. Pria religius penganut prularisme dalam politik ini ingin berobsesi menjadi politisi negarawan yang mendahulukan kepentingan bangsa. Terlatih bekerja keras, jujur, mandiri dan bekerjasama sejak kecil.
Jendral PAN maupun sebagai Menteri riset dan teknologi (menristek) Republik Indonesia pada Kabinet Gotong-Royong tanpa terjadinya kemungkinan loyalitas ganda dan abuse of power. Anak kedua dari 12 bersaudara ini terlahir sebagai anak yang jujur dan mandiri dan telah terlatih untuk bekerja keras, jujur, mandiri dan bekerja sama sejak kecil. Ia berasal dari keluaraga pamong. Ayahnya pamong. Kakeknya juga pamong di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Ayahnya, ketika masih lajang adalah seorang tentara yang berjuang di tanah jawa. Namun, sesudah menikah berhenti dari tentara, dan beralih menjadi pegawai negeri sipil. Sebagai anak yang berasal dari keluarga sederhana, HR selalu diajarkan untuk bekerja keras dan jujur. HR telah terbiasa hidup apa adanya dan berdisiplin. Orangtuanya mendidiknya dengan disiplin yang tinggi. Setelah ia tamat SD, ayahnya menjadi Asisiten Wedana (Camat) di daerah Muarakuang. Di kecamatan itu belum ada SMP. Sehingga Hatta kecil dititipkan kepada pamannya di Palembang. Jarak antara Palembang dengan kecamatan itu kira-kira seratus kilometer. Disitu Hatta mulai mengenal arti sebuah kehidupan. Perkembangan kemampuan emosionalnya banyak dipengaruhi oleh lingkungan. HR banyak belajar dan memahami bahasa setiap orang itu haruslah saling menolong, saling memberi , dan mau berkorban untuk orang lain. HR pun sadar, kesuksesan seseorang bukan semata-mata karena kemampuan dirinya, tapi 60% adalah karena kerjasama dengan orang lain, jasa orang lain, terutama ibu dan bapaknya, keluarga, teman dan kerabat.
Dukungan keluarga juga sangat penting. Perjuangan karir HR pastilah dipengaruhi oleh dukungan keluarga, terutama istri dan anak-anaknya. Terutama saat ia memilih menjadi politisi, dimana seorang pengusaha dan CEO meninggalkan bisnis dan focus sebagai politisi. Tentunya itu sebuah keputusan yang tidak mudah bagi seorang yang sudah mempunyai keluarga dengan kehidupan mapan.
Ketika itu, tahun 1999, anak-anaknya masih kecil-kecil. Putra terbesarnya pada saat itu baru tamat SMP dan mau melanjutkan ke SMA. Ketika mengambil keputusan untuk terjun ke politik, HR banyak berdialog panjang dengan keluarga, terutama istri. Dia perlu banyak pertimbangan, karena tidak mudah memilih dunia yang lain sama sekali dengan kebiasaannya. Ia mengaku tidak mudah meyakinkan keluarga.
Dalam pikiran HR saat itu, sekali ia berpolitik maka dirinya tidak akan menyentuh dunia bisnis. Satu keputusan tentang kehidupan yang betul-betul berbeda. Dari sebuah kehidupan yang cukup teratur, menjadi kehidupan yang bisa disebut tidak teratur sama sekali. Disebuah media cetak tang didalamnya terdapat wawancara dengan HR. Tahun 1998 PAN didirikan, tahun 1999 Hr sudah menjadi anggota DPR. Sepanjang tahun 1999, HR selalu tidur di hotel dan jarang sekali ketemu dengan anak-anaknya, selama beberapa bulan. Anak-anaknya selalu bertanya-tanya kenapa kehidupannya menjadi begini. Anak-anak hanya bisa melihat bapaknya dri TV.
Lalu HR bercerita pelan-pelan kepada anak-anaknya bahwa inilah kehidupan. Ia jelaskan bahwa dimanapun kita berada, papa sebagai pengusaha, papa sebagai pengajar, dan sekarang papa mau menjadi politisi, semua itu adalah sebagian dari ibadah. Atas penjelasan itu, keluarganya mennerima dan memahami. Sejak itu, keluarga mulai terbiasa dengan ritme kehidupan politi. Namun pola hidup sederhana tetap terpatri dalam keluarga HR.
Jangan Pernah Mencerca Bangsa Sendiri ujar HR
Banyak orang mengaku sebagai tokoh bangsa, elit bangsa, namun kerjaannya hanya mengkritik tanpa memberikan solusi. HR mengatakan “jangan pernah mencerca bangssa sendiri” kalimat pendek dari seorang HR itu sebenernya menjadi sindiran untuk orang-orang yang suka berkoar. Katanya si mengkritik, tapi ujung-ujungnya menjelekkan pemerintah, memojokan pengusaha, mencari borok-borok kekuasaan. Dalam demokrasi mengkritik itu boleh, memberikan masukkan itu sah-sah saja. Tetapi ketika kritik hanya dijadikan alat untuk menjatuhkan pemerintah atau lawan politik pemerintah, itu tidak sehat. Kembali lagi pada pernyataan HR ‘jangan pernah mencerca bangsa sendiri’ jagan mencerca, artinya kita harus mencintai bangsa Indonesia. Apa pun kondisinya, siapapun pemimpinnya kita harus cinta Indonesia. HR menegaskan bentuk cinta itu bisa dilakukan dengan kerja keras, tidak gampang menyerah dan mensyukuri dengan apa yang dimiliki Indonesia. Cinta, kerja keras, dan pantang menyerah merupakan bentuk lain dari sikap nasionalis. HR seorang teknokrat, namun dengan semangat kerja keras, pantang menyerah, perekonomian Indonesia berhasil diangkat, sehingga disegani oleh dunia. Dalam 5 tahun terakhir atau sejak Menko Perekonomian dipegang HR, pertumbuhan perekonomian Indonesia paling stabil dikawasan Asia. HR mengatakan kunci dari keberhasilan membangun ekonomi Indonesia adalah kerja keras.
Dalam banyak kesempatan, lepas dari posisinya sebagai Menko Perekonomian, HR tidak pernah malu untuk mempromosika Indonesia sebagai tempat yang inidah, nyaman dan kondusif untuk berinventaris. Dalam kondisi terpuruk seklai pun, HR tidak pernah menjelekkan Indonesia di mata dunia dan relasi internasional. 
HR Seorang Motivator, Inspirator, dan Inovator
Sebagai abdi Negara, HR pernah berkata, ada bebrapa perumpamaan yang bisa memotivasinya bekerja untuk Negara. Pertama, seberapa mendesaknya sebuah kebutuha, misalnya kita ,terasa lapar, namun harus menyelesaikan satu tugas Negara. Kalau kita merasa sangat lapar, kita harus makan, tapi kalau kita hanya merasa sedikit lapar, maka lebih baik memilih untuk menyelesaikan tugas. Kedua, misalnya ada dua kebutuhan yang mendesak, yaitu menyelesaikan satu tugas atau makan. Persepsi tentang bagaimana kita memandang dua kebutuhan tersebut sangat menentukan mana yang akan diprioritaskan. Kalau kita berfikir bahwa kita bisa dipecat karena tugas tidak selesai, kita akan mengorbankan waktu makan untuk mengerjakannya. Intinya dengan motivasi, seorang bisa mengerjakan sesuatu yang tadinya bukan menjadi pilihan.
Sebagai seorang publik figur, HR cukup tau apa yang harus dilakukannya sebagai seorang pemimpin, baik Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Umum PAN, maupun kepala keluarga. Disinilah HR berperan sebagai innovator dan motivator. Kepada orang-orang yang dipimpinnya, baik dikementrian, kepartaian dan keluarga, HR mampu melecut semangat orang di bawahnya untuk bekerja, untuk melakukan sesuatu yang baik, demi Negara, partai dan keluarga.
HR bukan tipe pemimpin yang keras atau galak, tapi disegani oleh orang-orang dibawahnya. HR bukan pemimpin yang otoriter, namun semua yang dikatakan menjadi pusat perhatian oleh para kader. Dan, HR bukan kepala keluarga yang suka mengekang, namun arahannya dijalankan dengan baik oleh istri dan anak-anaknya. Suatu ketika HR berceramah, dalam ceramah itu terlihat benar bagaimana HR memotivator audience. Saat itu HR berceramah tentang Kemauan dan Keyakinan. HR berkata “Bersyukurlah kalian atas apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kalian. Karena tidak setiap orang dapat merasakan nikmat memiliki kelengkapan tubuh seperti kalian. Namun ingatlah, besok, lalu atau satu detik dari sekarang, Allah SWT dapat mencabut salah satu nikmat itu. Oleh karena itu, gunakanlah waktu itu sebaik-baiknya untuk melakukan sesuatu yang berguna, dan HR berkata seseorang akan rugi, kalau tidak mengembangkan diri dan potensi yang dimiliki” dan lagi-lagi HR berbicara “kalau kita tidak melakukan apapun, kita tidak akan pernah menghasilkan sesuatu hal apaun dalam hidup ini. kecenderungan takut gagal ini menjadi penghambat terbesar menuju kesuksesan. Sudah saatnya kita rubah pemikiran tersebut. Dan tidak perlu khawatir jika mengalami kegagalan. Karena pada dasarnya, kegagalan itulah yang membawa kita dalam proses menuju perbaikan dan kesempurnaan.”
Hobi HR Menonton Pewayangan
Bagi pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 ini, menonton wayang sama artinya mengobati kangen masa kecil. Ketika masih SD, HR sangat suka dengan kisah Mahabarata. Setiap ada pagelaran wayang di Palembang, HR tak pernah melewatkannya.
Sosok HR banyak belajar dari pewayangan. Banyak sekali nilai kearifan local yang dapat dipetik dari kisah pewayangan, terutama bagi generasi muda yang diterjang krisis moral.
Masalah-masalah Yang Dihadapi HR
Beberapa waktu lalu, dunia penerbangan Indonesia dikejutkan dengan aksi mogok para pilot PT Garuda Indonesia. Sadar bahwa kisruh ini berpotensi menggangu perekonomian dan citra Indonesia di dunia internasional, HR pun merasa untuk turun tangan. Hatta bertemu pihak Manajemen Garuda Indonesia dan Asosiasi Pilot Grauda guna mencari jalan tengah atas tuntutan kesetaraan gaji antara pilot asing dan lokal. Hatta menghimbau manajemen Garuda Indonesia dan Asosiasi Pilot Garuda memikirkan kepentingan lebih luas.
Arahan sederhana HR itu ternyata terbukti mujarab mengatasi kisruh di tubuh Garuda Indonesia. Pada tanggal 28 Juli 2011, tepat pukul 13.00 WIB aksi mogok pilot Geruda Indonesia pun berakhir.  

Gaya Hidup Sederhana, Sukse & Disiplin HR
Secara latar belakang, HR memiliki riwayat hidup yang biasa. Meski anak seorang wakil wedana (camat), HR lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Untuk bisa sekolah, HR harus menempuh jarak cukup jauhdan dilakukan dengan jalan kaki setiap hari. Disiplin dan bangun pagi adalah kunci HR kecil supaya tidak telat masuk sekolah. Karena hidup menumpang di rumah saudara, HR pun harus berlaku sederhana, tidak ‘neko-neko’
Bangun pagi bersih-bersih rumah , menimba air dan berangkat sekolah adalah sikap disiplin yang dijalankan HR sejak kecil. Bahkan ketika masih tinggal bersama orangtuannya, HR sudah dibiasakan berdisiplin dengan waktu. Semalam apapun tidurnya, HR harus bangun subuh untuk sholat. Setelah itu dia tidak pernah tidur karena harus mempersiapkan segala sesuatu untuk rutinitas pagi. Kedisiplinan itu berlangsung sampai sekarang, saat HR menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Bahkan Hr pun sampai diberi julukan ‘Mr. 7 Tet’ karena dia selalu datang ke kantor tidak pernah melebihi jam 7 pagi.
Selain kedisiplinannya HR juga memiliki sifat sederhana. Dalam beberapa kesempata, karena harus mengejar rapat, HR tidak canggung untuk naik ojek. Artinya, banyak cara dilakukan untuk bisa tepat waktu. Kuncinya adalah tidak sok dan manja. Selain itu Hr juga tidak mau dibeda-bedakan dengan rakyat yang ain, ia tidak mau diistimewakan. Suatu hari supir HR jengkel dengan kebiasaan HR sejak jadi Menristek (2001), yang tidak mau dikawal (Patwal). Pasalnya, karena tidak memakai patwal, mobil menteri yang biasanya wush…wush.. melaju cepat tak kenal macet, tidak berlaku bagi mobil pak Menko. Walaupun jelas-jelas bernomor polisi RI-…, namun kemancetan tak bisa di hindari. Supir HR nyeletuk begini, “kalau ada patwal kan tidak begini pak”, ujarnya ke HR yang tengah dihadang macet parah di kawasan Fatmawati.
Jawab HR, “iya sih, tapi kita harus berbagi dan merasakan apa yang dirasakan orang lain”. Kontan saja Pak Supir tidak bisa ngomong apa-apa. Dia hanya heran, “kok jadi menteri gak mau pake fasilitas yang sudah ada ya”, ujarnya berguman. HR memang unik, ia sama sekali tidak pernah mengubah gaya hidupnya, tetpa sederhana dan egaliter. 


 Sosok HR menurut mahasiswa “Keluwesan Komunikasi HR”
Pada saat pemerintahan SBY pada 2008 menaikkan harga bbm, kala itu SBY berkata “kita secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM”
Reaksi beberapa kalangan pasca pengumuman kenaikan harga BBM sontak terjadi. Di kalangan mahasiswa, kebijakan ini menuai gejolak. Tak lama berselang setelah pengumuman kebijakan kenaikan BBM. Mahasiswa yang tergabung dalam analisi mahasiswa bersatu tersebut, menolak keras kenaikan harga BBM. Kerusakan-kerusakan yang diakibatkan bentrok itu terlihat parah. Korban luka-luka, baik dari mahasiswa, masyarakat dan kepolisian esok harinya menghiasi media massa. Peristiwa penolakan terhadap BBM kala itu, mengawali keluwesan komunikasi sosok HR. saat itu ia menduduki posisi sebagai Menteri Sekretaris Negara. Hebohnya penolakan kenaikan harga BBM, membuat pemerintah membuka pintu dialog kepada para mahasiswa. Dialog dimaksudkan untuk mencari solusi terkait lonjakan harga minyak dunia yang memaksa pemerintah melakukan kenaikan harga BBM. Ketika memulai pembicaraan, mahasiswa diberikan keleluasaan bertanya dan berinteraksi aktif tanpa adanya pembatasan. Semua keluhan kami terkait tuntutan demo kenaikan BBM di jawab dengan bahasa yang santun dan membuat kami merasa dekat dengan sosok HR. proses pebicaraan berakhir dengan sebuah gagasan baru dan pemahaman mengapa BBM harus dinaikkan. HR dan keluwesan komunikasinya telah meredam mahasiswa untuk melakukan tindakan demoselanjutnya. Mahasiswa tidak diceramahi melainkan ditunjukan persoalan-persoalan yang dihadapi pemerintah.
Masa Depan Ekonomi Indonesai
 Stabilias Ekonomi Indonesia
Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ini melibatkan 32 agen pemegang merek dan ratusan industri pendukung otomatif. Kesuksesan penyelenggaraan acara IIMS ( Indonesia International Motor Show) 2011 tentu tidak dapat dilepaskan dari kestabilan kondisi menko ekonomi Indonesia yang terus tumbuh dan meningkat dibawah koordinasi HR selaku menteri koordinator perekonomian. Kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin membaik dari waktu ke waktu. Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal II/2011 mencapai 6,4 persen dan di prediksikan akan mencapai 7 persen di akhir tahun 2011.
Indonesia Sebagai Kekuatan Ekonomi Baru
Laporan terbaru bank dunia menempatkan Indonesia, Brasil, China, India, Korea Selatan dan Rusia sebagai penompang pertumbuhan ekonomi dunia hingga tahun 2025 mendatang. Keenam Negara tersebut adalah kekuatan baru ekonomi dunia yang akan membantu pertumbuhan ekonomi di Negara-negara miskin. Hal itu dikarenakan ekonomi Negara-negara berkembang dperkirakan tumbuh 4,7 persen pertahun selama periode 2011-2025, lebih tinggi ketimbang Negara-negara maju yang hanya tumbuh 2,3 persen pertahun.
Peran Indonesia dalam perekonomian global semakin diakui oleh dunia, ada dua persoalan utama mengapa ekonomi kita perlu tumbuh ekonomi kita perlu tumbuh riil di atas developed countries. Pertama adalah angka pengangguran, angka pengangguran di Negara maju jauh lebih kecil dari pada Negara berkembang, sehingga ekonomi Negara kita perlu tumbuh lebih tinggi untuk menyerap pengangguran. Kedua adalah angka kemiskinan. Jumlah penduduk misin di Negara berkembang jauh lebih besar daripada Negara maju,
DAFTAR PUSTAKA
Hakim abdul, dkk. HR (Harapan Rakyat). Jakarta : DCSC Publishing, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar